Ganjar Berhasil Tuntaskan Jalan Kamboja di Cilacap yang Rusak Bertahun-tahun

 

Sempat viral di media sosial, Jalan Kamboja yang berada di Dusun/Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap akhirnya selesai diperbaiki setelah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo datang ke lokasi, Minggu, (18/06/2023).

Ganjar merespons aduan masyarakat terkait kerusakan Jalan Kamboja di Cilacap tersebut yang disampaikan melalui kanal LaporGub. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu datang ke Desa Bulupayung pada Jumat (12/5/2023) untuk merespon aduan masyarakat.

Setelah meninjau ke lokasi, diketahui ternyata jalan tersebut bukan jalan nasional maupun provinsi, melainkan jalan desa. Ganjar pun meminta pihak terkait segera menangani, agar masyarakat bisa menggunakan jalan dengan aman dan nyaman.

Hasilnya, jalan alternatif penghubung Desa Kalisabuk-Kuripan itu, kini telah diperbaiki.

Pantauan di lokasi, permukaan jalan yang rusak parah selama bertahun-tahun, sekarang selesai diperbaiki. Jalan sepanjang 625 meter itu telah mulus dengan lapisan aspal sekitar 325 meter, dan sisanya berupa jalan beton.


Sejumlah warga mengaku sangat senang dan berterima kasih kepada Gubernur Ganjar. Mulai dari warga yang sekadar melintas, hingga warga yang memanfaatkan jalan untuk memperlancar aktivitas pekerjaannya.

Satu di antaranya, Maya Sri Pujianti, warga Jalan Kamboja. Ditemui, Jumat (16/6/2023) perempuan 38 tahun ini mengatakan, ia menemui langsung gubernur dan menyampaikan kondisi jalan rusak, saat gubernur datang ke desanya.

"Aku berhentikan Pak Ganjar biar turun. Pak, turun. Jalannya rusak banget. Ini jalan sudah lama rusak belum diperbaiki," pinta Maya kepada Gubernur agar turun dari mobil, saat itu.

Ibu rumah tangga ini berharap kepada Gubernur Ganjar untuk ikut serta menangani kerusakan jalan yang telah bertahun-tahun tersebut. Seingatnya, Ganjar langsung meminta kepala desa (kades) setempat untuk segera menangani kerusakan jalan.

"Kepada Bapak Ganjar, saya ucapkan terima kasih. Terutama kepada Bupati dan Pak Ganjar. Dalam satu hari, langsung ditindaklanjuti. Berarti saya ngoceh nang nggili, ana manfaate (saya berkeluh kesah di jalan, ada manfaatnya)," ungkapnya.

Ia menuturkan, sebelum diperbaiki kondisi Jalan Kamboja banyak yang berlubang, sehingga saat hujan menjadi becek. Kondisi ini menyebabkan beberapa pengguna jalan terpeleset. Bahkan, sayuran milik warga yang berdagang sayuran kerap tercecer di jalan.

"Saya sendiri sering naik sepeda motor hampir jatuh. Tapi mungkin karena saya tinggi (tinggi badan), kakinya bisa nyagak," ucapnya.


Sementara itu, pekerja bengkel di Jalan Kamboja, Wartoyo, mengaku kondisi jalan yang rusak sempat membuat bengkel tempatnya kerja tak begitu ramai. Kondisi jalan yang rusak membuat pelanggan malas melewati Jalan Kamboja. Dalam sehari, hanya sekitar tujuh unit sepeda motor yang diperbaiki.

"Sekarang sejak jalannya bagus, ada 19 motor diperbaiki. Ya, 15 motor ke atas. Orang luar desa banyak yang ke sini. Orang luar dusun juga banyak. Mungkin sudah terkenal," ucap Wartoyo.

Kebahagiaan juga dirasakan penjual gembus keliling asal Dusun Kalisabuk, bernama Sodikun. Sebelum Jalan Kamboja diperbaiki, dia harus mencari jalan alternatif yang lebih mulus. Ia memilih lewat jalan raya yang lebih mulus, meski jaraknya lebih jauh.

"Kalau lewat sini (Jalan Kamboja ketika rusak) sangat tidak bagus. Mengganggu, rusak. Sering mutar lewat jalan raya. Begitu Pak Ganjar datang ke sini, beberapa hari kemudian jalan dicor. Kini, jalan sudah bagus, lewat sini lebih bagus, tidak mutar-mutar. UMKM gembus sini banyak. Orang mau lewat sini kan senang," ucapnya bersyukur.

Seorang pemilik toko baju di bilangan Jalan Kamboja, Casiman, juga sangat bersyukur jalan di kampungnya kini sudah mulus. Dia berharap, hal itu akan berdampak pada tokonya, sehingga semakin laris.

"Maunya ya jadi tambah konsumen, pembeli. Karena jalan sudah lebih baik daripada yang dulu. Yang dulu, kadang ada yang beli, kadang ada yang tidak. Mungkin juga karena jalan rusak (pembeli malas lewat). Sekarang jalan sudah bagus, mudah-mudahan pelanggan tambah," kata Casiman.


Kepala Dusun Kalisabuk Fathul Mujibri mengatakan, sudah lama warganya mengeluh terkait jalan yang rusak. Bahkan warga juga sempat protes. Setelah mendapat keluhan warga, pihaknya sebenarnya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa agar secepatnya ditangani. Pemdes juga sudah memberikan penanganan darurat meski tak maksimal.

"Semenjak ada kunjungan Gubernur, langsung bisa ditangani. Yang awalnya diperbaiki bulan Juni. Alhamdulillah, Mei akhir sudah bisa terealisasi dengan kondisi jalan yang sangat baik," jelasnya.

Kepala Desa Kalisabuk Ripan menjelaskan, pihak desa segera menindaklanjuti keluhan warga dan arahan gubernur ketika melintas di Jalan Kamboja. Pihaknya belum melakukan penanganan jalan rusak akibat Pandemi Covid-19.

"Upaya kami sudah melakukan penutupan dengan crop (tambal). Sekitar ada lima dump truk. Karena belum terbangun, sehingga kondisi jalan tetap rusak dan sulit dilalui masyarakat. Khususnya pedagang, petani dan sebagainya," kata Ripan.

Kerusakan jalan itu sampai viral, hingga terdengar gubernur. Ganjar pun menyempatkan meninjau lokasi dan memintanya segera menangani. Pemdes pun mengerahkan anggaran dana desa bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk bersama menangani jalan rusak. Di antaranya, PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk Pabrik Cilacap, Pabrik Semen Bima, dan Paguyuban Penambang Slamet Selatan.

"Alhamdulilah jalan telah terselesaikan. Kalau sumber anggaran yang kita lakukan, jumlah nilai dari PT SBI Rp 100 juta, dari pemerintah desa Rp 100 juta, yang lainnya (swadaya warga). Total menelan Rp 250 juta. Ada sumber daya masyarakat, juga bentuk tenaga dan lainnya," kata Ripan.

Posting Komentar

0 Komentar