Ganjar Pranowo Berhasil Cetak 61.975 UMKM Oleh Pengusaha Muda

 

Gubernur Ganjar Pranowo sukses mencetak ratusan ribu pengusaha muda di Jawa Tengah yang konsern mengembangkan umkm dan Ekonomi Kreatif diwilayah setempat.

Ratusan ribu pengusaha dari kalangan milienial itu diciptakan melalui berbagai program yang mewadahi para entrepreneur muda.

Kepastian ini didapat merujuk data dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah yang sejak 2018 hingga 2023 telah memberikan pembinaan kepada 183.101 UMKM.

Ditambah dengan 61.975 UMKM dan startup yang dikelola pengusaha milenial, Minggu (27/08/2023).


Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan keberadaan mereka.

Antara lain, Lapak Ganjar, Hetero Space, dan juga program di Balai Pelatihan Koperasi UMKM.

Bukan hanya berkembang maju, namun, melalui program pembinaan tersebut startup milenial mampu berinovasi bisnis dan melahirkan ekonomi kreatif di daerahnya.

Di antaranya adalah Argotelo, usaha olahan ketela/singkong di Dukuh Ngaglik, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Salatiga.

Usaha ini dirintis Toni Anandya Wicaksono sejak tahun 2016. Saat itu, ia masih berusia 30 tahun.

"Awalnya masih jualan secara keliling ke sekolah, pasar, dan bahkan saya bersama istri asong di bus pariwisata. Modal dan alatnya pun pinjam dari saudara. Waktu pertama kali, baru produksi 5 kg singkong," ungkapnya.


Usaha yang dirintis jatuh-bangun, dan mulai menemukan jalan terang setelah usahanya dipromosikan di Lapak Ganjar, ajang promosi gratis yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di akun instagramnya.

"Dari Lapak Ganjar, usaha kami mulai banyak dikenal orang dan penjualan kami mulai bertambah," tuturnya.

Toni juga berkesempatan mendapat pembinaan di Balatkop UMKM Provinsi Jawa Tengah.

Mulai dari manajamen, pemasaran, inovasi produk hingga inovasi bisnis.

"Kami berterimakasih kepada Pemprov Jateng dan Pak Ganjar, karena banyak mendampingi. Mulai diajari berinovasi bisnis, berinovasi produk, dan bermanajemen yang baik," paparnya.

Bermula dari 5 kg singkong itu, Toni kini mampu mengembangkan menjadi Argotelo Edukasi Wisata berkait dengan singkong di kampungnya.

"Inovasi bisnis itu mampu membuat kami membuka wisata edukasi. Jadi, kami punya paket wisata. Kami juga jual merchandise kaos dan lainnya," imbuh dia.

Menurutnya, upaya Gubernur Ganjar bukan hanya untuk kesuksesan secara pribadi, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

"Akhirnya kami bisa berkarya dengan banyak orang dan menghidupkan ekonomi kreatif. Dulu hanya punya sekitar 7 karyawan sekarang ada 35 karyawan. Dulu 5 kg sekarang produksi 1,5 ton per hari," tegasnya.


Cerita serupa juga dialami Rifani Zuniyanto, perinstis usaha Coffe Batang. Saat ini, usahanya berkembang sangat pesat. Menurutnya, ada keterlibatan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang selalu memberikan ruang kreatif dan inovatif bagu kalangan milenial.

"Awalnya ada Lapak Ganjar dan kemudian ikut Balatkop Jawa Tengah. Jadi, itu menjadi peran penting dalam usaha kopi saya ini," katanya.

Di Pemprov, ia mengikuti pelatihan secara berjenjang. Di antara manajeman pemasaran, dengan memanfaatkan sosial media.

"Saya diajari bagaimana beriklan yang efektif di media sosial dan lain sebagainya," ucapnya, warga Kecamatan Tersono, Batang.

Saat ini, ia mendirikan KUB (kelompok usaha bersama) dan melakukan pendampingan kepada sekitar 3000 petani kopi.

"Omzet dulunya Rp15 juta per bulan, naiknya hampir 1000 persen. Dan, sekarang berkembang dari kopi ke usaha yang lain, seperti emping dan jajanan," tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar