Potensi Hirilisasi Indonesia Bisa Datang Dari Sektor Kelautan, Pertanian Hingga Perkebunan


 Calon Presiden (Capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo mengkritisi hilirisasi Indonesia yang terkesan hanya terfokus pada nikel saja. Padahal potensi hilirisasi ada dari berbagai sektor.

"Kalau kita bicara hilirisasi, sekarang ini hilirisasi seolah-olah nikel. Saya kira pemahamannya kayaknya masih belum tuntas," kata Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11).


Ganjar menyebut potensi hilirisasi juga bisa datang dari sektor kelautan, pertanian, hingga perkebunan.

"Kenapa kita tidak melakukan hilirisasi sektor kelautan? Kenapa kita tidak melakukan hilirisasi sektor unggul kita terkait pertanian dan perkebunan? Sawit umpama, kenapa tidak dihilirisasi? Kita sudah punya kebun, pabrik kelapa sawit, diolah jadi minyak, dijual selesai. Kok tidak ada yang bicara kosmetik dari bahan itu? Kok tidak ada yang bicara farmasi dari situ? Yang dua ini nilainya tingginya minta ampun. Kenapa tidak ada?" herannya.

Oleh karena itu, Ganjar menawarkan konsep pembangunan ekonomi yang baru berdasarkan sektor kelautan. Ia menamainya dengan ocean based oriented.


Ganjar mengkritik saat ini Indonesia lebih senang membangun dengan skema land based oriented. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu tak heran karena menurutnya langkah ini sangat mudah.

"Kenapa sekarang kita land based oriented? Karena yang menarik dan gampang di situ. Maaf dengan segala hormat, kalau ada batu bara tinggal diambil saja kok, izin sudah tahu sendiri, kalau ada keributan kita tahu praktiknya. Ini saya katakan illegal economy yang mesti dibereskan," kritiknya.


Ganjar menyebut perlu disiapkan regulasi dari hulu ke hilir untuk mewujudkan ocean based oriented ini. Ia menekankan aturan yang jelas harus dibuat dari laut sampai ke industri.

"Masa mau menangkap ikan tapi tidak ada cold storage, BBM nggak ada? BBM subsidi pernah ada solar package untuk nelayan, tapi sekarang hilang," jelas Ganjar.

"Maka perhatian harus dibagi, mikro harus ada perhatian dan afirmasi. Fasilitasi diberikan agar ini bisa tumbuh. Kalau tumbuh, gedenya minta ampun," tambahnya, Jumat (10/11/2023).


Posting Komentar

0 Komentar