Ganjar Pranowo Akan Bangun 3 Pabrik Pupuk untuk Atasi Kelangkaan Pupuk


 Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berjanji jika jadi presiden akan membangun minimal tiga pabrik pupuk untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang selama ini diderita para petani. Hal itu dikatakan saat safari politik bertemu dengan kelompok tani, pegiat UMKM, tokoh agama, dan generasi muda di Kabupaten Purbalingga.

"Nanti akan kita tambah pupuknya. Tim kami langsung menghitung, Kalau kita mau memenuhi pupuk sendiri apa caranya? Dihitung ketemu, kita minimal harus membangun tiga pabrik pupuk, kebetulan kok tiga ya," kata Ganjar di hadapan relawan yang hadir, Senin (15/1/2024).


Meski begitu, ia menjelaskan harus mencari sumber gas baru dahulu. Baru di dekatnya bisa dibangun pabrik pupuk.

"Maka yang mesti kita lakukan adalah di mana ditemukan pabrik gas baru, di situ nanti disiapkan pabrik pupuk. Ini kalau mau maju," terangnya.

Ganjar menyebut petani Indonesia merupakan petani hebat. Hal itu kemudian yang akan diarahkan para petani untuk lebih modern.

"Benih-benih yang sudah dihasilkan dari riset, termasuk temuan petani segera di legalisasi. Karena banyak petani kita hebat-hebat. Anak muda harus modernisasi," ujarnya.


Ia juga memiliki keinginan sertifikat tanah lahan pertanian tidak lagi dalam bentuk kertas. Namun akan dilakukan digitalisasi.

"Lahannya jadikan satu dalam satu hamparan. Pematang atau galengannya dihilangkan. Maka nanti sertifikat tanahnya berbasis digital. Bukan patok yang ditanam. Tapi pakai ordinat satelit. Mesti canggihlah," jelasnya.

Hal ini dilakukan untuk menghindari sengketa lahan yang selama ini masih menjadi permasalahan klasik masyarakat. Sebab saat menjabat menjadi anggota DPR RI dan Gubernur, ia cukup sering menjumpai permasalahan tersebut.

"Jadi nanti sertifikat cukup ditaruh di handphone. Ada number-nya nanti disampaikan bahwa ini punya saya. Kira-kira seperti itu. Atau barangkali nanti dengan chip ditaruh di mana," paparnya.

"Maka nanti kalau mau sengketa gampang karena ordinat tidak pernah geser. Patok geser kiri-kanan gampang. Kadang-kadang sudah ditanam saja dipindah. Ini pengalaman menjadi gubernur dan pernah di komisi II, ngurusi patok," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar