Ganjat Ajak SMK Gencarkan Model Belajar Teaching Factory


 Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengajak pihak sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerahnya untuk menggencarkan metode pembelajaran teaching factory untuk menyiapkan tenaga kerja berkualitas.

Teaching factory, Ganjar memaparkan, merupakan model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur ala industri. Proses pembelajaran ini dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.

"Maka anak-anak SMK punya pengalaman yang bagus tidak hanya dari ilmu pengetahuan tapi banyak banget prakteknya. Pada sisi puncaknya nanti adalah teaching factory," kata Ganjar Pranowo seperti dikutip ANTARA, saat meresmikan Gedung Pusat Keunggulan Teknik Mesin dan Mesin Nahdlatul Ulama (NU) Roaster SMK Maarif Kota Mungkid, Magelang, Jateng, Selasa (21/2/2023).

Sosok yang tengah menjalani periode keduanya sebagai gubernur Jateng ini mengungkapkan dengan metode pembelajaran tersebut, keterampilan para siswa SMK akan mudah diterapkan dan sesuai kebutuhan industri. Kualitas keterampilan siswa juga dipersiapkan sebelum memasuki dunia kerja.

"Untuk mendukung metode pelajaran ini segala peralatan teknis mesti disiapkan agar para siswa dapat melakukan praktik belajar secara maksimal. Sehingga mereka bisa meraih cita-citanya lewat berbagai pengalaman yang dimiliki," papar mantan anggota DPR ini.

"Persiapan tersebut meliputi gedung, peralatan, metodelogi belajar, bagaimana sikap yang mesti diberikan oleh guru dan siswa, untuk menghadapi proses belajar mengajar menjadi penting karena mereka nanti kalau kita tanya sudah punya cita-cita mau bekerja ke mana," kata Ganjar lagi.

Dengan metode teaching factory pihak industri juga diuntungkan karena bisa melirik potensi bibit-bibit unggul yang disiapkan SMK. Pihak sekolah juga bisa melakukan improvisasi agar semakin banyak industri yang tertarik dengan tenaga kerja SMK.

"Sehingga di antara mereka nanti akan tahu, saling mengisi, dan melakukan peningkatan, perbaikan-perbaikan industri dan bagaimana sekolah menyiapkan siswanya dengan baik," papar Ganjar lagi.

Ganjar juga berharap para siswa SMK mengimbangi keterampilan itu dengan soft skill, etika, dan kepribadian yang baik. Sehingga, industri yang menyerap kelak akan puas dengan kualitas tenaga kerja SMK Indonesia.

"Jadi intelektualnya diasah di sini dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik, yang kedua emosionalnya dia membangun jejaring, bagaimana berkomunikasi dengan orangtua," kata Ganjar.

Posting Komentar

0 Komentar