Ganjar Pranowo Akan Perkuat Sektor Kesehatan dan Pendidikan

 

Calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo buka-bukaan tentang strategi yang akan ia tempuh untuk membuat Indonesia maju jika terpilih sebagai presiden pada 2024 mendatang. Garis besarnya, strategi yang akan ia gunakan adalah dengan memperkuat sektor kesehatan dan pendidikan.

"Mata uangnya itu pendidikan dan kesehatan," kata Ganjar saat menyambangi Gedung Transmedia, Jakarta, Senin (25/9/2023).


Ia mengatakan, sebetulnya dua sektor ini pernah dianggap sepele oleh pihak Istana, khususnya soal pendidikan. Kala itu, ia mengaku pernah ditanya oleh para pimpinan di Istana tentang hasil kinerja apa yang telah ia lakukan di Jawa Tengah untuk dicek oleh Presiden Joko Widodo.

Ganjar mengaku, menyodorkan program andalannya terkait sektor pendidikan, di antaranya adalah SMK Negeri Jawa Tengah serta program rumah masyarakat. Tujuannya untuk menunjukkan bagaimana program pendidikan itu bisa membuat perekonomian masyarakat Jawa Tengah membaik.

"Nah ini saya sampaikan untuk bisa dilihat, dan alhamdulillah tidak tertarik. Akhirnya bukan jadi kunjungan pertama (Presiden Joko Widodo," tutur Ganjar.


Saat itu presiden kata Ganjar lebih memilih melihat infrastruktur jalan di Jawa Tengah ketimbang dua program andalannya itu. Namun, setelah melihat jalan-jalan di Jawa Tengah mayoritas sudah dalam status jalan mantap, maka Presiden akhirnya mau melihat programnya itu pada kunjungan kedua.

Dari hasil kunjungan itu, ia mengklaim program SMK Negeri Jawa Tengah turut diapresiasi Jokowi. Sebab, mampu menciptakan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga ilmu yang diperoleh anak didiknya bisa mengikuti perkembangan zaman diiringi dengan pendapatan guru-guru yang sesuai kebutuhannya.

"Perubahan dunia yang cepat ini rasanya kalau kalau tidak kita genjot melalui pendidikan kita enggak akan mendapatkan dividen apapun dari bonus demografi. Ya, berangkat dari pengalaman Jepang, Korea, Tiongkok," tutur Ganjar.


Adapun di sektor kesehatan, ia mengatakan, perubahan pelayanan fasilitas kesehatan di Jawa Tengah merupakan yang pertama menerapkan prinsip "Mboten Korupsi Mboten Ngapusi" saat ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Sehingga masyarakat mampu menikmati layanan kesehatan prima dari tingkat posyandu, puskesmas, hingga rumah sakit.

Ia menekankan, tanggung jawab pemerintah memang sebagian besar adalah mengurus kesehatan masyarakatnya dari mulai di kandungan, lahir, hingga tumbuh kembang. Maka, ia memastikan, ketika menjadi pemimpin Indonesia, urusan sektor kesehatan itu akan menjadi fokus untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

"Kalau kualitas kesehatan kita rendah, enggak bisa, karena pemerintah itu urusnya dari ibu hamil sampai anak ini lahir, nanti si anak tumbuh sampai meninggal itu urusan negara, pemerintah, dengan segala tetek bengeknya," ucap Ganjar.


Selain dua sisi itu, Ganjar turut fokus pula memperkuat kebijakan hilirisasi yang terus disuarakan pemerintahan Presiden Jokowi. Ia memastikan, tidak akan fokus pada hilirisasi di sektor pertambangan jika menjabat sebagai presiden kelak, melainkan juga menyasar sektor lain, seperti perkebunan hingga kelautan.

Ganjar memastikan, hilirisasi ini akan dilaksanakan sambil membereskan atau menuntaskan program hilirisasi yang telah dikerjakan Jokowi. Ia mencontohkan ini seperti program hilirisasi nikel yang saat ini belum mencapai pada tahap produksi baterai hingga mobil listriknya sendiri.

"Karena 2/3 (wilayah Indonesia) laut. Contoh rumput laut itu kita punya mungkin belasan juta dengan kedalaman maksimum 15 meter di pantai-pantai Indonesia. Kalau ini kita mau jadikan pusat pertumbuhan ekonomi kelautan dan pesisir ini gede banget, treatment nya aja yang belum," tegas Ganjar.

"Sawit aja selama ini baru CPO, kita belum bicara kosmetik, obat-obatan yang ada di sana, tapi itu butuh riset. 1% dari PDB saja, bisa dipakai untuk riset terbayangkan enggak dengan kekuatan yang ada, itu komitmen," tutur Ganjar.


Terakhir, Ganjar juga menyinggung strategi yang akan ia tempuh untuk menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang telah di kisaran 8,16%. Sebab, menjadi salah satu pemicu mahalnya biaya investasi di Indonesia untuk mendorong lebih cepat pertumbuhan ekonomi.

Ganjar menekankan, salah satu strategi menurunkan angka ICOR yang akan ia tempuh adalah dengan konsisten dan tegas mencegah tindak pidana korupsi di berbagai lini. Ia mengklaim telah menempuh cara ini saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dengan memecat langsung kadis-kadis yang terlibat kasus korupsi, meski belum masuk ke persidangan.

"Ini komitmen, yakin enggak kalau mau memberantas. Kalau hal seperti ini kita enggak serius yasudah, tuduhan oligarki, tuduhan nepotisme, tuduhan enggak serius menegakkan akan terjadi dan kita menjadi pura-pura, ICOR kita meledak karena enggak serius," tegasnya politikus PDI Perjuangan itu.

"Kalau kualitas kesehatan kita rendah, enggak bisa, karena pemerintah itu urusnya dari ibu hamil sampai anak ini lahir, nanti si anak tumbuh sampai meninggal itu urusan negara, pemerintah, dengan segala tetek bengeknya," ucap Ganjar.

Dengan adanya fokus ini, Ganjar mengatakan, saat pengadaan calon aparatur sipil negara pun, nantinya dia hanya akan fokus pada pengadaan tenaga guru, kesehatan, ditambah dengan penyuluh pertanian. Sebab, tenaga itu yang menurutnya kini dibutuhkan pemerintah.

"Saya minta maka ke Pak Menteri PANRB kalau mau angkat PNS atau PPPK itu satu guru, kedua nakes, ketiga penyuluh pertanian, saya minta tiga ini aja. Karena ini penting kita butuh banyak, kalau kualitas kesehatan kita rendah enggak bisa," ungkap Ganjar, Sabtu (30/09/2023).

Posting Komentar

0 Komentar